Tanpa kekuatan
militer yang memadai kedaulatan suatu bangsa akan terancam bahaya. Kita tahu sendiri,
sebuah wilayah negera membutuhkan pasukan-pasukan untuk menjaga garis-garis perbatasan
agar orang-orang asing atau tepatnya prajurit-prajurit asing yang ada di negara
tetangga tidak bisa masuk dengan sembarangan ke dalam wilayah Negara.
Tentunya kita
masih ingat dengan santernya berita mengenai patok-patok perbatasan di Kalimantan
yang dipindah secara diam-diam oleh warga-warga Negara Tetangga, kan? Ketika militer
suatu negara dipandang rendah atau bahkan dianggap tidak mampu, maka itu bisa berimbas
pada kedaulatan negara itu sendiri. Dengan mudah negara-negara lain akan mencuri,
melanggar batas-batas negara, atau bahkan secara terang-terangan bisa mengagresi
negara tersebut kalau Negara tidak bisa melindungi dirinya sendiri.
Machiavelli,
yang memiliki nama lengka Nicolo Machiavelli, seorang filsuf politik di era renaisance
Italia, dalam bukunya “Principe” menulis,
“Tidak mungkin ada hukum-hukum yang baik, jika tidak ada senjata-senjata
yang baik dan dimana ada senjata-senjata yang baik, disitu ada hukum yang
baik.” Lebih jauh dia menasehatkan, “seorang
raja , tidak boleh mempunyai tujuan atau pikiran lain, atau mempelajari sesuatu
yang lain, kecuali perang dan organisasi serta disipilinya.” Bukunya
“Discorsi” juga membahas pikiran yang sama, di mana dia menarik kesimpulan, “dasar suatu Negara-negara adalah suatu organisasi militer yang baik.”
Mengapa
Machiavelli sampai mengatakan hal seperti itu?
Pengalaman
hidupnya telah memberi banyak pelajaran. Dia menyaksikan sendiri kotanya
kehilangan kemerdekaan karena kegagalan organisasi militernya. Dia juga melihat
sendiri Italia jatuh dari Negara yang merdeka menjadi Negara yang dikuasai
tentara-tentara asing. Hanya seorang pemikir yang tajam, mampu melihat hubungan
antara perubahan yang terjadi dalam organisasi militer dan
perkembangan-perkembangan revolusioner dalam kehidupan social dan politik. Bagi
pemikir biasa hubungan antara sebab dan akibat dalam kemajuan-kemajuan militer
hanya sebatas tentang ditemukanya bahan peledak, senjata api, dan artileri
semata.