Social Icons

Pages

Selasa, 07 Oktober 2014

Event-event di Kota Solo

Yeaay..., ayo kita lanjut pembicaraan soal Solo lagi. Nah, apa sih yang kalian ingat kalau mendengar kata Solo? Pak Jokowi? Bisa. Apalagi hayo? Bengawan Solo? Masuk! Terus, terus..., Stasiun Balapan? Oke deh. Daaan..., Solo Batik Carnival serta Pasar Klewer? Yoaa!



SBC atau kepanjangan dari Solo Batik Carnival merupakan sebuah event tahunan yang sering diselenggarakan oleh pemerintah Kota Solo. Event ini menampilkan pagelaran para peserta yang menggunakan berbagai kostum meriah yang terbuat dari batik. Tentu saja, dalam setiap event-nya, SBC menggunakan tema yang berbeda-beda. Seperti ketika tahun 2011, SBC memakai tema Keajaiban Legenda, di tahun 2012 menggunakan tema Metamorfosis. Setiap peserta SBC merupakan warga kota Surakarta dan mendapat pelatihan serta workshop selama 4 bulan dalam tiap kegiatan ini.

Bicara mengenai SBC alias Solo Batik Carnival, tentunya langsung mengingatkan kita pada Batik, bukan. Yah, kain bercorak khusus yang kini mendunia ini, merupakan bahan dasar dalam pembuatan kostum di SBC. Jika setelah melihat SBC, Anda tertarik untuk membeli batik, maka datang saja ke Pasara Klewer. Di sana, Anda bisa membeli batik dengan harga murah dan banyak. Namun, tentu harus diingat, ada harga, ada rupa. Semakin murah harga batiknya, anda pun harus semakin teliti memerika kualitas batik tersebut.



Ada pun tempat lain yang bisa dijadikan destinasi tempat wisata di daerah Solo, yaitu Tawangmangu (berada di timur kota Solo, di Karanganyar), kawasan wisata Selo (berada di barat kota Solo, di Boyolali), agrowisata kebun teh Kemuning, Air Terjun Jumog, Air Terjun Parang Ijo, Air terjun Segoro Gunung, Grojogan Sewu, dan lain-lain. Selain itu di Kabupaten Karanganyar, tepatnya di lereng Gunung Lawu, terdapat beberapa candi peninggalan kebudayaan Hindu-Buddha, seperti Candi Sukuh, Candi Cetho, Candi Monyet, dll. Selain itu tidak jauh dari Solo juga dapat ditemui Candi Borobudur, Candi Prambanan, Candi Ratu Boko, Candi Kalasan, dan di Yogyakarta terdapat Candi Sambisari, Candi Kalasan, dan Candi Sari.

Kulineran di kota Solo!


Solo dan Yogyakarta, keduanya merupakan daerah di mana kebudayaan jawanya masih terasa kental. Di kedua daerah itu pula, sejarah masa lampau, yaitu berupa Keraton masih bisa dilihat dan dikunjungi. Solo atau Surakarta..., kalau ingat dengan kota ini, entah kenapa yang terpikir adalah nasi liwet, timlo, dan serabi notosuman. Lah..., efek kalau tengah malam lapar itu ternyata bisa juga bermacam-macam, ya, hehehe....


Kuliner di Solo yang pernah saya cicipi adalah timlo dan serabi notosumannya saja. Kalau untuk nasi liwet, kayaknya pernah, tapi seingatan saya, sepertinya belum pernah makan, deh. #hlah. Timlo itu mirip soto, tapi kalau menurut saya sih lebih mirip seperti sup. Kuahnya jernih dan agak kekuningan, rasanya sedikit tajam, dan diisi dengan sayuran dan daging semacam bihun, ayam, jamur, wortel, ataupun kembang tahu. Makanan ini menyegarkan dan menghangatkan. Jika tidak suka dengan sejenis sup atau soto, Nasi Liwet mungkin bisa jadi alternatif saat kulineran di kota ini. Saat lewat di sini, saya sering melihat deretan pedagang kaki lima menjajakan nasi Liwet di sepanjang jalan.


Nasi Liwet dimasak dengan santan dan bumbu tanpa proses pengukusan di dandang, sehingga hasilnya adalah nasi putih yang lebih lembek dan harum. Nasi mirip seperti bubur tapi bukan bubur. Untuk penyajiannya biasanya dipakai pincuk (piring dari daun pisang), dengan lauk gulai labu siam, telur rebus atau telur dadar, suwiran ayam opor, dan potongan ati-ampela ayam, ditumpangi kepala santan atau santan kental yang disebut areh. Pendamping wajib dari nasi liwet biasanya rambak atau krupuk kulit.


Kalau untuk urusan cemilan, kita bisa membeli serabi notosuman yang sudah terkenal rasany yang enak dan gurih. Ada dua jenis serabi notosuman, yang putih dan satu lagi ada taburan cokelat mesesnya. Kita bisa memesan salah satunya atau minta campurannya. Makan 3 – 4 potong serabi biasanya sudah membuat kenyang, lho. Jadi, kalau sudah makan malam dan ingin menikmati serabi notosuman, harus dikira-kira berapa banyak yang mau dimakan supaya nggak kekenyangan. Next, ayo kita bahas mengenai event atau kesenian apa saj ayang ada di Solo :D

Senin, 06 Oktober 2014

Bubur-Bubur Yang Mengenyangkan



Selain bubur nasi yang bisa menjadi makanan utama, ada juga bubur-bubur lain seperti bubur kacang hijau, bubur ketan hitam, bubur mutiara, bubur jagung, bubur candil, dan yang lainnya. Semua bubur ini terbuat dari biji-bijian dan rasanya pun bermacam-macam. Namun, jika dimakan dalam jumlah besar, bisa menimbulkan efek kenyang dan bahkan eneg, terutama kalau rasanya terlalu manis.

Bubur kacang hijau atau sebenarnya kacang hijaunya sendiri sebenarnya memiliki manfaat yang bagus bagi kesehatan. Kandungan nutrisi lengkap yang terkandung dalam kacang hijau, menjadikan makanan ini sebagai sumber makanan dengan segudang manfaat kesehatan, antara lain, membantu Penyerapan Nutrisi, mencegah Penyakit Jantung, mencegah Anemia, membantu Pertumbuhan.


Kemudian ada juga ketan hitam yang bermanfaat untuk menjaga daya tahan tubuh, mencegah Diabetes, menjaga Kesehatan Kulit Secara Alami, memperbaiki Kerusakan Sel Hati, mencegah Kanker dan Tumor, mencegah Anemia, memperlambat Penuaan, membersihkan Kolestrol dalam Darah, menyuburkan Rambut, membuat Otot Tubuh Menjadi Padat.

Macam-macam Bubur Yang Enak Dimakan


Mungkin di antara kalian ada yang suka dengan Bubur. Sejauh ini, yang ada di sekitar saya, kebanyakan merupakan Bubur Ayam. Tahu, kan, Bubur Ayam? Walau begitu, ternyata tiap-tiap daerah memiliki bubur Ayamnya sendiri.

Di Semarang misalnya, bubur ayam yang disukai ternyata yang berkuah semur. Jadi rata-rata bubur ayam yang ada di sini kuahnya bening kecokelatan dan cenderung manis. Sajiannya pun memiliki cakwe. Kalau Di jepara lain lagi, bubur yang dimakan biasanya berkuah opor dan rasanya gurih, tidak manis seperti sajian bubur Ayam di Semarang. Ada lagi bubur ayam cirebon, yang ada di jepara, malah sama sekali tidak memakai kuah dan hanya memakai kecap asin saja. Namun rasanya? Jangan ditanya, semua sama-sama enak. Selain bubur Ayam, mungkin kalian juga pernah mendengar bubur cakwe. Buburnya sedikit memiliki kemiripan dengan bubur ayam, hanya saja, ditaburi dengan banyak cakwe.

Ada juga bubur Abang-putih yang hanya keluar dalam saat tertentu. Jadi, bubur abangnya terbuat dari nasi yang telah diberi santan dan gula merah dengan rasa manis. Sedangkan bubur putihnya merupakan bubur putih biasa yang rasanya gurih. Kedua bubur ini sangat jarang dan hanya dibuat bila ada acara syukuran atau hajatan tertentu.
 
 
Blogger Templates