Social Icons

Pages

Kamis, 09 Oktober 2014

Elang Jawa




Tidak sedikit yang menjadikan burung sebagai lambang negaranya. Kita tahu sendiri, Amerika menggunakan Elang botak sebagai lambang Negaranya, kemudian ada juga Polandia yang juga menggunakan lambang burung yang diambil dari Elang putih. Sedangkan Indonesia sendiri menggunakan figur Garuda sebagai lambang negaranya. Dan tak dinanya, ternyata ada sosok serupa Garuda dalam dunia nyata yang tak lain adalah Elang Jawa yang memiliki jambul.

Mari kita kenali lebih dekat sosok Garuda dan Elang Jawa yang menjadi figur sosok Lambang Negara kita. Garuda atau Jatayu adalah contoh sosok burung Garuda yang berjiwa kesatria. Dalam kisah Ramayana, Garuda atau Jatayu digambarkan melawan Rahwana dan gugur dalam pertempurannya. Dalam Kitab Adiparwa disebutkan juga bahwa garuda merupakan burung gagah berani yang dijadikan kendaraan Dewa Wisnu. Burung yang berdiam di surga ini diperkenalkan oleh Presiden Soekarno kepada khalayak sebagai lambang negara pada 15 Februari 1950 di Hotel Des Indes, Jakarta.

Elang jawa identik dengan lambang Negara, apalagi yang perlu diperhatikan adalah jambul di belakang kepala elang jawa yang sangat mirip dengan jambul pada lambang negara kita. Binatang ini termasuk satwa langka yang dilindungi. Untuk diketahui, saat ini Elang Jawa yang menurut kriteria Union for Conservation of Nature berstatus genting.

Populasi elang jawa terbagi menjadi populasi-populasi kecil yang tersebar dari Ujung Kulon di sebelah barat sampai ke Alas Purwo di sebelah timur jawa. Burung ini masih ditemukan di Tangkuban Perahu, Gunung Sawal, dan Panaruban Jawa Barat, dan beberapa daerah lain di Jawa seperti di Jawa Tengah (Gunung Segara / Pegunungan Pembarisan, Gunung Slamet, Pegunungan Dieng (termasuk Gunung Prahu, Gunung Besar dan Dataran Tinggi Dieng), Gunung Ungaran, Gunung Merapi, dan Gunung Muria), Yogyakarta (sekitar lereng merapi) dan Jawa Timur (Pulau Sempu Kabupaten malang Malang).

Berdasarkan data terakhir Yayasan Pribumi Alam Lestari (YPAL), diperkirakan jumlah populasi elang jawa tinggal 81-108 pasang. Pada 1997 lalu, masih ada tujuh pasang elang jawa di sekitar Tangkubanparahu, Kab. Subang Jawa Barat. Sementara itu, data terakhir menunjukkan populasi elang jawa tinggal tiga pasang saja. Sedangkan di sisi selatan Gunung Merapi hanya menyisakan 5 ekor. Setelah letusan dahsyat Gunung Merapi lusa belum ada data lagi menganai burung ini. Di Jawa Tengah diperkirakan terdapat 20-28 pasang Elang Jawa, yang tersebar di 6 daerah. Di Jawa Timur sebagaian besar populasi terdapat di derah cagar alam pulau Sempu. Selain kerusakan habitat, perubahan iklim, polusi, perburuan untuk perdagangan liar turut mengancam keberadaan hewan langka ini.

Begitulah kondisi burung yang dijadikan lambang negara kita, semoga ada upaya konservasi yang lebih baik sehingga anak cucu kita kelak masih dapat melihat burung ini.

(diolah dari berbagai sumber).
 
 
Blogger Templates