Tidak sedikit yang menjadikan burung sebagai lambang
negaranya. Kita tahu sendiri, Amerika menggunakan Elang botak sebagai lambang
Negaranya, kemudian ada juga Polandia yang juga menggunakan lambang burung yang
diambil dari Elang putih. Sedangkan Indonesia sendiri menggunakan figur Garuda
sebagai lambang negaranya. Dan tak dinanya, ternyata ada sosok serupa Garuda
dalam dunia nyata yang tak lain adalah Elang Jawa yang memiliki jambul.
Mari kita kenali lebih dekat sosok Garuda dan Elang Jawa
yang menjadi figur sosok Lambang Negara kita. Garuda atau Jatayu adalah contoh
sosok burung Garuda yang berjiwa kesatria. Dalam kisah Ramayana, Garuda atau
Jatayu digambarkan melawan Rahwana dan gugur dalam pertempurannya. Dalam Kitab
Adiparwa disebutkan juga bahwa garuda merupakan burung gagah berani yang
dijadikan kendaraan Dewa Wisnu. Burung yang berdiam di surga ini diperkenalkan
oleh Presiden Soekarno kepada khalayak sebagai lambang negara pada 15 Februari
1950 di Hotel Des Indes, Jakarta.
Elang jawa identik dengan lambang Negara, apalagi yang
perlu diperhatikan adalah jambul di belakang kepala elang jawa yang sangat mirip
dengan jambul pada lambang negara kita. Binatang ini termasuk satwa langka yang
dilindungi. Untuk diketahui, saat ini Elang Jawa yang menurut kriteria Union for Conservation of Nature berstatus
genting.
Populasi elang jawa terbagi menjadi populasi-populasi
kecil yang tersebar dari Ujung Kulon di sebelah barat sampai ke Alas Purwo di
sebelah timur jawa. Burung ini masih ditemukan di Tangkuban Perahu, Gunung
Sawal, dan Panaruban Jawa Barat, dan beberapa daerah lain di Jawa seperti di
Jawa Tengah (Gunung Segara / Pegunungan Pembarisan, Gunung Slamet, Pegunungan
Dieng (termasuk Gunung Prahu, Gunung Besar dan Dataran Tinggi Dieng), Gunung
Ungaran, Gunung Merapi, dan Gunung Muria), Yogyakarta (sekitar lereng merapi)
dan Jawa Timur (Pulau Sempu Kabupaten malang Malang).
Berdasarkan data terakhir Yayasan Pribumi Alam Lestari
(YPAL), diperkirakan jumlah populasi elang jawa tinggal 81-108 pasang. Pada
1997 lalu, masih ada tujuh pasang elang jawa di sekitar Tangkubanparahu, Kab.
Subang Jawa Barat. Sementara itu, data terakhir menunjukkan populasi elang jawa
tinggal tiga pasang saja. Sedangkan di sisi selatan Gunung Merapi hanya
menyisakan 5 ekor. Setelah letusan dahsyat Gunung Merapi lusa belum ada data
lagi menganai burung ini. Di Jawa Tengah diperkirakan terdapat 20-28 pasang
Elang Jawa, yang tersebar di 6 daerah. Di Jawa Timur sebagaian besar populasi
terdapat di derah cagar alam pulau Sempu. Selain kerusakan habitat, perubahan
iklim, polusi, perburuan untuk perdagangan liar turut mengancam keberadaan
hewan langka ini.
(diolah dari berbagai sumber).