Sebagian besar orang Jawa menganut agama Islam, tapi tidak sedikit yang menganut agama Kristen, Katolik maupun hindu dan Buddha. Selain kelima agama tersebut, ada juga istilah kejawen di mana istilah tersebut merupakan suatu kepercayaan pada apa yang telah diajarkan para leluhur. Kepercayaan ini pada dasarnya berdasarkan kepercayaan animisme dengan pengaruh agama Hindu-Buddha yang kuat. Masyarakat Jawa terkenal kerana sifat asimilasi kepercayaannya, dengan semua budaya luar diserap dan ditafsirkan mengikut nilai-nilai Jawa sehingga kepercayaan seseorang kadang kalanya menjadi kabur.
Masyarakat Jawa juga terkenal dengan pembagian golongan sosialnya. Pada dekad 1960-an, Clifford Geertz, pakar antropologi Amerika Serikat yang ternama, membagi masyarakat Jawa menjadi tiga buah kelompok:
1. Kaum santri
2. Kaum abangan
3. Kaum priyayi.