Tahun 2015 nanti Indonesia akan menghadapi Pasar Bebas
ASEAN. Hal ini bisa menjadi peluang atau bahkan ancaman bagi Indonesia. Ketidaksiapan
Indonesia dalam menyambut pasar bebas ASEAN membuat banyak orang berpandangan sinis
kalau negara ini bisa bertahan dari gempuran liberalisasi yang akan datang november
2015 mendatang. Namun, walau masaih banyak pikiran negatif maupun kesinisan terhadap
pasar bebas ini, mari kita berpandangan sejenak, kalau pasar bebas ini justru akan
mendatangkan keuntungan bagi kita semua.
Pada website setneg.go.id dijelaskan mengenai beberapa
peluang AEC atau ASEAN Economic Community, yaitu:
1. Indonesia merupakan pasar potensial yang memiliki
luas wilayah dan jumlah penduduk yang terbesar di kawasan (40% dari total
penduduk ASEAN). Hal ini dapat menjadikan Indonesia sebagai negara ekonomi yang
produktif dan dinamis yang dapat memimpin pasar ASEAN di masa depan dengan kesempatan penguasaan pasar dan
investasi.
2. Indonesia merupakan negara tujuan investor ASEAN.
Proporsi investasi negara ASEAN di Indonesia mencapai 43% atau hampir tiga kali
lebih tinggi dari rata-rata proporsi investasi negara-negara ASEAN di ASEAN
yang hanya sebesar 15%.
3. Indonesia berpeluang menjadi negara pengekspor,
dimana nilai ekspor Indonesia ke intra-ASEAN hanya 18-19% sedangkan ke luar
ASEAN berkisar 80-82% dari total ekspornya, Hal ini berarti peluang untuk
meningkatkan ekspor ke intra-ASEAN masih harus ditingkatkan agar laju
peningkatan ekspor ke intra-ASEAN berimbang dengan laju peningkatan impor dari
intra-ASEAN.
4. Liberalisasi perdagangan barang ASEAN akan menjamin
kelancaran arus barang untuk pasokan bahan baku maupun bahan jadi di kawasan
ASEAN karena hambatan tarif dan non-tarif sudah tidak ada lagi. Kondisi pasar
yang sudah bebas di kawasan dengan sendirinya akan mendorong pihak produsen dan
pelaku usaha lainnya untuk memproduksi dan mendistribusikan barang yang
berkualitas secara efisien sehingga mampu bersaing dengan produk-produk dari
negara lain. Di sisi lain, para konsumen juga mempunyai alternatif pilihan yang
beragam yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan, dari yang
paling murah sampai yang paling mahal. Indonesia sebagai salah satu negara
besar yang juga memiliki tingkat integrasi tinggi di sektor elektronik dan
keunggulan komparatif pada sektor berbasis sumber daya alam, berpeluang besar
untuk mengembangkan industri di sektor-sektor tersebut di dalam negeri.
5. Indonesia sebagai negara dengan jumlah populasi
terbesar akan memperoleh keunggulan tersendiri, yang disebut dengan bonus
demografi. Perbandingan jumlah penduduk produktif Indonesia dengan
negara-negara ASEAN lain adalah 38:100, yang artinya bahwa setiap 100 penduduk
ASEAN, 38 adalah warga negara Indonesia. Bonus ini diperkirakan masih bisa
dinikmati setidaknya sampai dengan 2035, yang diharapkan dengan jumlah penduduk
yang produktif akan mampu menopang pertumbuhan ekonomi dan peningkatan
pendapatan per kapita penduduk Indonesia.